Penataran P4 dengan Kemasan Lebih Modern Bisa Mudah Dipahami Generasi Muda

SOSIALISASI: Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ir Panggah Susanto (tengah), saat melakukan sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Rumah Aspirasi PGS, Jl Raya Kedu Desa Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, Rabu 26 Februari 2025.

TEMANGGUNG – Program Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) bisa menjadi salah satu strategi Penguatan Pendidikan Karakter Pancasila. Namun, program tersebut harus disesuaikan dengan perkembangan jaman saat ini. Yakni mengemas P4 dengan lebih modern agar Pancasila bisa mudah dipahami oleh generasi muda.
“Dengan gaya zaman now yang bersinergi dengan teknologi masa kini, diharapkan penataran P4 bisa lebih diterima dan aplikatif. Dengan demikian, ideologi Pancasila bisa tertanam sejak dini,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ir Panggah Susanto dalam acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Rumah Aspirasi PGS, Jl Raya Kedu Desa Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, Rabu 26 Februari 2025.
Sosialisasi dengan materi dan diskusi tentang Pancasila sebagai Pendidikan karakter di generasi muda golkar tersebut dihadiri sekitar 150 peserta. Mereka terdiri atas kader Golkar, Relawan Panggah Guyup Saklawase (PGS), dan masyarakat umum.

Lebih lanjut Panggah Susanto yang juga Ketua DPD Partai Golkar tersebut menyatakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari realitas sosio-kultural masyarakat Indonesia sejak lama. Karena itu, hal itu tidak boleh sampai hilang dan sirna.
“Dengan Penataran P4, kehadiran Pancasila diletakkan pada titik awal dan menjadi acuan perjalanan pencarian ilmu serta penciptaan karya selanjutnya,” terang Panggah.
Sosialisasi berjalan lebih menarik dengan adanya diskusi untuk menyerap aspirasi masyarakat. Salah satu pertanyaan yang menarik dari Yusna (Relawan PGS) tentang bagaimana menenanamkan wawasan nusantara di kalangan anak muda untuk saat ini di era melineal.
Menurut Panggah Susanto untuk menanamkan wawasan nusantara di kalangan generasi muda tak bisa lepas dari peran orang tua. Orang tua harus memahami apa saja cara meningkatkan wawasan kebangsaan pada anak. Sebab, tidak dapat dipungkiri saat ini, generasi muda memiliki wawasan kebangsaan yang terbilang kurang.
“Jika terus dibiarkan maka rasa cinta kepada negara dan jiwa nasionalisme anak muda akan semakin luntur. Supaya hal ini tidak terjadi maka orang tua harus meningkatkan wawasan kebangsaan pada anak. Dengan cara memberikan gambaran wawasan nusantara dengan baik, memperbanyak baca buku-buku sejarah, menyekolahkan anak di tempat yang tepat, serta membangun karakter anak sejak dini,” tandas Panggah.

Tinggalkan Balasan